• admin@kiara-indonesia.org
  • Bogor, Indonesia
Kolaborasi
Grand Design Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Periode 2022-2027

Grand Design Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Periode 2022-2027

Sebuah panduan bagi para peneliti dan praktisi untuk mengetahui lebih jauh perkembangan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di salah satu kawasan konservasi yang menjadi habitat bagi owa jawa dan hidupan liar lainnya.

Judul: Grand Design Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Periode 2022-2027

Penulis: Yogi Prasetio, S.Hut, Ahmad Munawir, S.Hut, M.Si, drh. Septi Dewi Cahaya, Angga Supriatna
Haegel Alif

Tebal halaman: 278

Ukuran buku: B5

ISBN: 978-623-96033-8-0 (cetak)

Sinopsis:

Taman nasional adalah Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidi- kan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Salah satu KPA di Indonesia adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Berdasarkan sejarahnya, bahwa kawasan taman nasional ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi atas pertimbangan nilai-nilai penting dan strategisnya, antara lain sebagai hutan hujan tropis terluas yang tersisa di Pulau Jawa, sebagai habitat berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik Pulau Jawa, pendukung keberlanjutan nilai-nilai budaya masyarakat kasepuhan, sebagai menara air bagi kota-kota besar disekitarnya termasuk Bogor, Sukabumi, Lebak Banten, Jakarta dan Tangerang.
Kawasan TNGHS dengan berbagai tipe ekosistem yang terdapat di dalamnya merupakan habitat dari berbagai jenis satwa langka dan dilindungi. Berdasarkan sejarahnya, kawasan taman nasional pernah menjadi habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus). Di kawasan TNGHS telah diketahui terdapat spesies dari taksa mamalia sebanyak 61 spesies, dimana terdapat spesies-spesies yang endemik Pulau Jawa dan spesies-spesies terancam punah. Selain itu lebih dari 700 spesies tumbuhan berbunga hidup di hutan alam di dalam TNGHS, yang meliputi 391 marga dari 119 suku.
Kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di kawasan konservasi termasuk TNGHS patut untuk diprioritaskan sehingga diharapkan potensi yang ada dapat digali dan dikembang- kan untuk manfaat yang seluas-luasnya bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Buku “Grand Strategi Pene- litian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di TNGHS” diharapkan menjadi pegangan dan memberikan pandangan bagi para pihak yang berkepentingan khususnya kalangan peneliti tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di TNGHS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *