• admin@kiara-indonesia.org
  • Bogor, Indonesia
Pendidikan Konservasi
Merayakan Hari Owa Sedunia 2024: Melalui Pagelaran Wayang Owa, KIARA Mengenalkan Peran Owa Jawa sebagai ‘Petani Hutan’ ke Delapan Sekolah Dasar di Kota Bogor! 

Merayakan Hari Owa Sedunia 2024: Melalui Pagelaran Wayang Owa, KIARA Mengenalkan Peran Owa Jawa sebagai ‘Petani Hutan’ ke Delapan Sekolah Dasar di Kota Bogor! 

Bulan Oktober menjadi bulan perayaan Hari Owa Sedunia yang ditetapkan pada setiap tanggal 24 oleh IUCN Primate Specialist Group – Section on the Small Apes tahun 2018. Momentum ini menjadi kesempatan untuk menggaungkan pentingnya kegiatan perlindungan Owa termasuk KIARA dalam kegiatan perlindungan Owa Jawa. Tahun ini, tema Hari Owa Sedunia adalah “Gibbons: The Guardian of The Forest” yang bermakna: hutan yang sehat akan menjamin keberlangsungan hidup Owa dan sebaliknya. Untuk menyampaikan pesan ini, KIARA ‘membangun’ sebuah ‘media edukasi portabel’ yang unik, yang kemudian kami sebut sebagai pagelaran wayang owa.  

Kawan kiara kebayang nggak sih wayang owa itu akan seperti apa? Apakah wayang orang atau seperti wayang kulit? Nah gambarannnya seperti ini:  

Set pagelaran wayang owa ini dibuat dengan pipa paralon yang disusun menjadi panggung, kemudian ditutup dengan kain yang sudah dijahit kemudian diikat dan dihias dengan ornamen dedaunan. Di setiap sekolah yang kami kunjungi, kami akan membangun ‘panggung wayang owa’ selama 30 menit sebelum memulai kegiatan.  

Wayang dipasang di dalam panggung sesuai dengan tokoh dan perannya baik dalang kesatu, dalang kedua (story teller), dan dalang ketiga dan voila! Wayang Owa siap dipentaskan!  

Dalam pagelaran dan perayaan hari owa kali ini, KIARA bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) IPB University. Selain itu kami juga memperoleh bantuan dari pada volunteer lain yaitu teman-teman Saung Sholeh, Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB, mahasiswa Owa Bio IPB dan yang lainnya.  

Bagaimana keseruan di setiap sekolah yang kami kunjungi?  

Di Sekolah Alam Bogor (SAB) Kami belajar bersama 69 siswa kelas empat dan disambut hangat dengan keriuhan khas anak-anak. Anak-anak menyimak dengan baik alur cerita sehingga pada saat kuis tentang pagelaran wayang owa seperti pertanyaan tentang nama tokoh Owa Jawa, mereka mampu menjawab dengan tepat dan lancar. Pada sesi presentasi, anak-anak sangat antusias menjawab bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.  

Tak kalah ramai dengan SAB, kami disambut oleh 45 siswa kelas empat Sekolah Cipta Cendekia. Saat mendengarkan wayang owa, anak-anak cukup antusias dan juga pada saat presentasi, mereka bahkan bertanya kepada pemateri meskipun belum sesi tanya jawab.  

Hari selanjutnya kami melaksanakan kegiatan edukasi di Sekolah Dasar Regina Pacis. Sekolah ini memiliki jumlah siswa terbanyak dalam kegiatan ini karena mencapai 300 siswa kelas empat dan lima sehingga kegiatan harus dilaksanakan di aula karena banyaknya jumlah siswa. Kami menyiapkan dua panggung sehari sebelumnya, namun karena kamera yang diarahkan pada layar bisa digunakan hanya satu panggung yang digunakan. Berkat bantuan layar ini, cerita wayang owa bisa disaksikan hingga siswa yang duduk di barisan paling belakang. Saat mendengarkan wayang owa, anak-anak tenang dan memperhatikan dengan baik alur ceritanya. Banyaknya jumlah siswa di sekolah ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim edukasi. Kendala yang dihadapi mulai dari kondusivitas kelas, jumlah panitia dan perlengkapan yang harus disiapkan menyesuaikan dengan jumlah siswa. Beruntung para siswa didamping oleh guru kelas sehingga guru dapat membantu agar kondisi siswa lebih kondusif dan menyenangkan!  

Sepulang dari SD Regina Pacis, kami tidak membawa set pagelaran wayang kembali melainkan meluncur ke SD Kesatuan untuk menyiapkan panggung h-1 sebelum pelaksanaan kegiatan. Jumlah siswa kelas empat dan lima mencapai 200 siswa sehingga kami memutuskan untuk membaginya menjadi dua kelas. Jadi, pelaksanaannya akan dilaksanakan di waktu yang sama namun di ruangan yang berbeda. Kegiatan berjalan lancar di Sekolah Kesatuan. Antusias anak-anak sangat tinggi, hingga bapak & ibu guru aktif mendengarkan wayang owa dan presentasi yang disampaikan. Saat tanya jawab, anak-anak juga aktif mengikuti dan cukup penasaran dengan keberadaan Owa Jawa di Pulau Jawa. 

Setelah kegiatan edukasi di dua sekolah dengan jumlah siswa yang fantastis, tim edukasi libur dulu satu hari untuk mengisi energi. Setelah energi terisi kembali, kami melanjutkan edukasi di Sekolah Kreativa dengan siswa kelas empat dan lima mencapai 130 siswa. Kegiatan berjalan lancar di Sekolah Kreativa. Antusias anak-anak cukup tinggi, namun karena kegiatan dilakukan setelah upacara bendera di hari senin, anak-anak tampak lelah sebelum melaksanakan kegiatan. Namun presentasi yang dilaksanakan setelah dongeng mampu membuat semangat anak-anak muncul lagi, apalagi saat kuis. Kondisi kembali menjadi lebih semangat! 

Edukasi selajutnya dilaksanakan di Sekolah Murid Merdeka, dengan 21 siswa dari kelas satu hingga kelas enam. Respon anak-anak sangat aktif dan antusias. Karena usianya sangat bervariasi, situasi dan kondisi saat mengajar juga lebih variatif dari biasanya. Perbedaan usia ini tidak memengaruhi perbedaan tingkat ‘aktifnya’ siswa, karena semua tingkat kelas mengajukan pertanyaan. Beberapa pertanyaan yang berhasil tercatat seperti: Berapa populasi owa?, Kenapa Owa Jawa tidak boleh diburu & dipelihara, Apakah kotoran owa bau ?, Kenapa namanya Owa Jawa? Begitulah pertanyaan dari anak-anak yang membuat pemateri perlu menyampaikan jawabannya dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dimengerti. 

Kegiatan edukasi masih terus berlanjut ke dua sekolah penutup. Kami berkunjung ke Sekolah Alam Cedekia dan belajar bersama dengan 39 siswa dan siswi kelas empat dan lima. Respon anak-anak cukup aktif dan antusias dengan wayang owa dan pemaparan materi. Selanjutnya, kami berkunjung ke SDN Polisi Satu dengan semangat yang pecah banget. Kami kembali disambut dengan 135 siswa kelas empat dan lima. Di sekolah ini, siswa memperhatikan dengan baik gelaran wayang Owa dan presentasi yang disampaikan. Walaupun anak-anak lebih malu untuk maju ke depan, sekolah ini memiliki siswa yang solid saat menyanyikan jingle Owa Jawa dan menjadi kandidat terbaik peniru suara Owa Jawa.  

Dan begitulah cerita panjang dari kegiatan hari owa sedunia 2024. Kegiatan edukasi ini tak mungkin bisa berjalan lancar tanpa bantuan teman-teman volunteer lain yang sat set wat wet saat dihubungi. Terima kasih banyak. 

 Sampai Jumpa di Hari Owa Sedunia 2025! 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *