• admin@kiara-indonesia.org
  • Bogor, Indonesia
Uncategorized
Sepenggal Kisah dari Kampung Citalahab Sentral: Perjalanan dan Cerita Magang Bersama KIARA

Sepenggal Kisah dari Kampung Citalahab Sentral: Perjalanan dan Cerita Magang Bersama KIARA

Narasi Oleh: Rama Putra Purnomo 

Halo teman-teman Kiara perkenalkan nama saya Rama Putra Purnomo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Kehutanan 2021 disini saya ingin sharing tentang kisah perjalanan magang saya di Yayasan Kiara. Wilayah magang saya berada di Kampung Citalahab Sentral yang termasuk kedalam kawasan resort Cikaniki Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kisah magang saya berawal dari kedatangan saya pada tanggal 30 September 2024 diawali dengan keberangkatan saya dari kantor Kiara ke Kampung Citalahab Sentral bersama mobil logistik Yayasan Kiara, perjalanan ini sangat memakan waktu dan banyak menguras energi untuk sampai ke kampung. Nah sebelum lanjut sharing tentang cerita magang di lapangan mungkin dari teman-teman banyak yang ingin mengetahui kenapa sih berminat untuk magang di Yayasan Kiara? Alasan utama saya sangat ingin melakukan magang di Yayasan Kiara yang paling utama adalah ketertarikan saya terhadap pengalaman dan pembelajaran tentang satwa khususnya primata seperti Owa Jawa.

Kedatangan saya di kampung Citalab Sentral di sambut oleh bocil-bocil yang lucu dan menggemaskan yang sedang bermain dan membuat kerajinan tangan di rumah owa. Oiyaa fyi, tempat tinggal selama kegiatan magang berlangsung ini di sebut rumah Owa atau rumah penelitian Owa Jawa. Tak lama kemudian, datang kang Nuy, yang merupakan pendamping lapangan selama magang di Yayasan Kiara. Malam harinya saya dan kang Nuy mengunjungi rumah pak RT untuk memperkenalkan diri, meminta izin berkegiatan magang, dan bersilatuhrahmi.

Nah di hari kedua, saya mulai menjelajahi hutan bersama dengan para asisten lapangan: Kang Nuy, Kang apud, Kang alan, dan Kang isra serta 1 mahasiswa magang lainnya. Di pagi hari sebelum melakukan kegiatan di hutan peralatan seperti Handie talkie (Ht), GPS, golok, dan lainnya disiapkan dan diaktifkan. Nah karena ini hari pertama saya ke hutan, saya mengikuti kegiatan pencarian owa bersama kang Isra. Di hari pertama penjelajahan dan pencarian Owa Jawa pada kelompok A ini sangat beruntung langsung bertemu dengan sekelompok Owa Jawa yakni Ayu (ibu), Aris (bapak), dan Awan (anak). Diawal pertemuan Owa pada kelompok ini saya sangat senang dikarenakan pemandangan yang saya tidak pernah lihat sebelumnya yakni Owa jawa yang sedang bermain satu sama lain. Pengamatan Owa jawa ini dilakukan setelah bertemu dengan kelompok Owa jawa yang akan diamati jangka waktu pengamatannya  dimulai dari Owa jawa beraktivitas hingga beristirahat/tidur di sore hari. Pengambilan data pengamatan ini memiliki interval setiap 10 menit. Pada hari pertama pengamatan di kelompok A  saya dan para asisten lapangan pulang cepat karena batrai Ht habis dan susah untuk melakukan komunikasi.

Oiyaa teman-teman lokasi pengamatan Owa Jawa disini terdapat tiga kelompok lokasi yang berbeda yakni kelompok A, B, dan S. Nah setiap lokasi ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda beda misal seperti di A medan yang sulit pada lokasi A apabila Owa yang diamati telah naik ke Gunung Kendeng. Selanjutnya lokasi B yang memiliki medan berupa punggungan bukit dan siring, jadi pada lokasi ini apabila bertemu Owa jawa kita diharuskan naik dan turun mengikuti Owa, nah yang terakhir adalah lokasi S pada lokasi S tempat yang paling seru menurut saya karna banyak melintasi aliran sungai.

Hutan Citalahab ini memiliki beragam satwa seperti burung, amfibi, reptil, dan insect. Salah satunya pada saat pengamatan di kelompok S saya dan tim lapangan bertemu dengan reptil yakni ular picung gunung (Rhabdophis chrysargos). Saat bertemu dengan ular picung gunung ular tersebut sedang diam dan berjemur diatas batu dekat aliran sungai. Ular picung gunung ini termasuk jenis ular yang berbisa tinggi teman-teman jadi ada baiknya tidak di dekati dan di pegang yaa.

Selain monitoring Owa Jawa, kegiatan lain yang dilakukan di hutan adalah fenologi pohon. Fenologi pohon ini merupakan suatu pengalaman yang sangat baru buat saya pribadi, kegiatan fenologi merupakan pengambilan data pohon seperti banyaknya buah, adanya daun muda, dan tingkat kematangan buah. Menurut  saya kegiatan fenologi ini kegiatan yang paling seru dan di tunggu-tunggu karena dengan adanya kegiatan fenologi saya dapat pulang lebih cepat dari biasa nya hehehe.

Selanjutnya selain kegiatan di hutan magang di Yayasan Kiara juga melakukan kegiatan pendidikan konservasi loh. Kegiatan penkon ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda yakni SD Rimba Kencana dan SDN Malasari 03. Penkon ini memberikan pengalaman yang sangat seru teman-teman, selain dapat mengajar anak-anak kecil kita juga dapat berinteraksi secara langsung dengan anak-anak.

Yang terakhir kegiatan pada saat libur, mungkin dari teman-teman banyak yang ingin tau kegiatan apa saja si yang dilakukan ketika libur? Nah pada saat libur biasanya saya mengisi waktu luang dengan mengikuti kegiatan Ambu halimun, yakni membuat Ecoprint. Kalau teman-teman banyak yang belum tau apasih Ecoprint itu ? Ecoprint ini merupakan kain produk buatan Ambu halimun, kain ini diberi pewarna dan pola memakai bahan-bahan alam sekitar seperti daun salamander, pakis, dan dedaunan lainnya. Proses pembuatan ecoprint ini juga banyak loh mulai dari pengambilan daun, perebusan daun, pencucian bahan-bahan dan mengukus kain yang telah di pola.

Selain mengikuti kegiatan Ambu halimun biasanya saya juga berinteraksi dengan warga sekitar atau bermain di sungai untuk mengisi waktu luang. Tinggal di lingkungan Kampung Citalahab ini menjadi pengalaman saya yang tidak dapat tergantikan, disini saya merasakan kekeluargaan  yang kuat. Menurut saya Warga Kampung Citalahab sangat merangkul para mahasiswa yang berada di lingkungan Kampung Citalahab Sentral.

Mungkin hanya sedikit saja yang saya dapat ceritakan tentang pengalaman magang di Yayasan Kiara yang luar biasa mengesankan. Kalau di ceritakan secara detail mungkin bisa menjadi satu buku teman-teman :). Sebelum saya menyelesaikan cerita pengalaman magang ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Bu Ayu, Ka Zia, Kang Nuy, Kang Nandar, Kang Isra, Kang Indra, Kang Alan, Kang Azis, Kang Apud, dan Kang Omar yang telah membantu saya dalam pelaksanaan kegiatan magang selama dua bulan ini. Tidak lupa juga saya mengucapkan rasa terimakasih yang sangat besar kepada masyarakat Kampung Citalahab Sentral yang telah menerima dan menganggap saya seperti keluarga.

Saya selesaikan bercerita kali ini, terima kasih yang sudah membaca.

Salam Konservasi!! Salam Rimba!! Lestari!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *