
Hari Owa Sedunia bersama Aspinal Indonesia
Narasi: Rizka Malintan (Peneliti Owa Jawa)
Dalam rangka memperingati hari Owa sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Oktober lalu. Kami Yayasan KIARA berkesempatan menjadi bagian dalam acara yang diselenggarakan di Gamboeng Edu Camp, PPTK Gamboeng dan Blok hutan Cisorog, Bandung yang diselenggarakan oleh Aspinall Foundation Indonesia, dan mengambil tema “Sayangi, Lindungi Owa: Ancaman dan Tantangan Perlindungan Owa Jawa di Indonesia”. Ccara ini dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan seperti pemaparan materi mengenai Owa jawa, Ngeco (praktek ecoprint bareng), Owa tangga (permainan edukasi mengenai Owa jawa), pantomim, pameran foto, pemutaran film konservasi hingga pelepasliaran Owa jawa dan satwa lainnya.



Aspinall foundation yang menjadi tuan rumah kali ini menyuguhkan berbagai kegiatan yang menarik bagi peserta yang hadir. Dimulai dengan pemaparan materi oleh pak Made Wedana selaku Direktur The Aspinall Foundation dan kak Rahayu Oktaviani founder yayasan KIARA, keduanya menyampaikan bahwa peran Owa jawa di alam liar sangat penting untuk kehidupan hutan itu sendiri. Menjaga primata ini tetap lestari di alam liar lebih utama dibandingkan merehabilitasi dan melepasliarkan kembali ke alam. Kita harus tetap berusaha untuk mencegah adanya Owa yang masuk pusat rehabitlitasi melalui pesan-pesan konservasi yang dapat kita sebarkan ke masyarakat luas.


Salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh yayasan Kiara dalam kegiatan ini adalah NGECO (praktek ecoprint bareng). Sebagai fasilitator Kak Ayu memaparkan pengertian, cara membuat, juga menunjukan perbedaan hasil ecoprint yang menggunakan teknik pounding dan hasil ecoprint dari Ambu halimun (kelompok pemberdayaan perempuan yang dikelola yayasan kiara) yang menggunakan teknik kukus (steam). Setelah pengenalan mengenai ecoprint selesai, peserta diajak untuk mengambil daun-daun yang akan digunakan selama proses pembuatan, dengan syarat tidak boleh mengambil terlalu banyak dan menggunakan secara keseluruhan daun yang sudah dipetik.


Teknik yang digunakan pada NGECO kali ini adalah teknik pounding yang menggunakan alat berupa palu kayu. Melalui proses memukul pada permukaan daun, daun akan mengeluarkan zat warna alami dan akan mewarnai kain. Setelah diberikan contoh, peserta mulai asik dengan palu kayu masing-masing untuk membuat karyanya sendiri. Suara ketukan palu mulai ramai seraya keseriusan dari peserta untuk menghasilkan pola yang unik. Satu persatu peserta mulai menunjukan wajah puas dan bahagia setelah menyelesaikan ecoprint yang dibuat sendiri.




Kegiatan beralih pada acara hiburan dan diskusi santai berupa pemutaran film konservasi yang berkaitan dengan isu konservasi Owa dan habitatnya, pemutaran film ini bertujuan untuk lebih memahami keadaan terkini mengenai Owa dan meningkatkan kepedulian serta kesadaran peserta dalam upaya pelestariannya. Serta pantomim yang dibawakan oleh seniman Wanggi hoed, yang melalui gerakan lihainya seni dengan dasar gerakan ini dapat membawa pesan konservasi yang mendalam kepada siapapun.


Puncak dari kegiatan Hari Owa sedunia ini adalah pelepasliaran Owa jawa ke habitat aslinya, setelah acara seremonial yang dihadiri oleh pemerintah dan LSM setempat, proses pelepasliaran Owa jawa serta satwa lainnya dimulai. Pada momentum kali ini dua ekor Owa jawa (Romi dan Noni) yang direhabilitasi oleh Aspinall foundation Indonesia dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Usaha serta kerja keras yang dilakukan tim Aspinall foundation Indonesia untuk mengembalikan Owa serta satwa liar lainnya kembali ke hutan menjadi upaya terakhir yang dapat dilakukan dalam konservasi primata. Masih banyak upaya yang dapat kita lakukan untuk satwa-satwa ini tetap liar di alam. Diharapkan dengan adanya penyadartahuan berupa pelepasliaran ini, semakin banyak orang yang ikut serta dalam upaya melestarikan Owa dan hutannya guna terus menjaga keselarasan alam di masa yang akan datang. Mari kita sayangi, lindungi Owa! Terima kasih, Aspinall Foundation Indonesia untuk kolaborasinya, dan semoga terus berkarya untuk konservasi Primata Indonesia!
