• admin@kiara-indonesia.org
  • Bogor, Indonesia
Kegiatan Magang
Pengalaman Kerja Praktek di Yayasan Konservasi KIARA

Pengalaman Kerja Praktek di Yayasan Konservasi KIARA

Saya, Ihsan Alif Purnama, mahasiswa Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama dua rekan saya, Shilla Zhahira dan Kanya Varsha Putri R., menjalani Kerja Praktek (KP) di Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA). Kami melaksanakan KP ini selama sebulan, mulai dari 9 Juli 2024 hingga 5 Agustus 2024.

Awalnya, kami menemukan informasi tentang Yayasan KIARA ketika sedang mencari tempat magang melalui internet. Setelah menggali lebih dalam mengenai yayasan ini, kami pun membuat proposal magang dan mengajukannya ke pihak KIARA. Tak lama kemudian, kami menerima kabar baik bahwa proposal kami diterima. Sebagai persiapan, kami juga membuat akun Instagram kelompok dengan nama @owalah.kp untuk mendokumentasikan perjalanan kami.

Lokasi KP kami berada di Desa Citalahab Sentral, yang terletak di kaki Gunung Halimun Salak. Perjalanan dari Kota Bogor ke desa ini memakan waktu sekitar 4-5 jam. Sepanjang perjalanan, sekitar 50% jalan menuju desa masih berupa jalan berbatu, bukan aspal. Kondisi jalan yang tidak rata ini cukup menguras tenaga, terutama ketika kami harus menempuhnya dengan mobil. Sesampainya di Desa Citalahab, kami langsung menuju field station yang kami sebut “Rumah Owa” untuk menata barang-barang kami dan bersiap memulai kegiatan magang.

Selama KP, kami terlibat dalam berbagai kegiatan konservasi, terutama yang berfokus pada pemantauan Owa Jawa dan pengelolaan ekosistem hutan. Setiap hari, kami memulai kegiatan dengan pengukuran DBH (Diameter at Breast Height) pohon untuk memantau pertumbuhan pohon dan kesehatan hutan. Selain itu, kami juga mengumpulkan data fenologi untuk mencatat siklus hidup pohon, seperti periode berbunga dan berbuah.

Pengamatan perilaku Owa Jawa menjadi salah satu tugas utama kami. Setiap hari, kami harus melewati medan yang berat, termasuk tanjakan yang sangat curam, untuk mencapai titik pengamatan. Kami mengamati tiga kelompok owa:

  1. Kelompok A terdiri dari Aris (ayah), Ayu (ibu), dan Awan (anak).
  2. Kelompok B terdiri dari Kumis (ayah), Keti (ibu), dan Kendeng (anak).
  3. Kelompok S terdiri dari Sahri (ayah), Surti (ibu), dan Setia (anak).

Pengamatan dilakukan dengan cermat untuk mencatat perilaku harian mereka, dari aktivitas mencari makan hingga interaksi antar anggota kelompok. Momen yang paling tak terlupakan adalah saat saya terkena kotoran owa ketika sedang mengamati mereka. Meskipun begitu, kejadian tersebut justru menjadi bagian dari pengalaman yang berharga.

Selain pemantauan Owa Jawa, kami juga terlibat dalam kegiatan konservasi lainnya, seperti membuat kertas daur ulang, melakukan workshop ecoprint, dan menggali lubang biopori untuk meningkatkan daya serap air tanah. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan kami dengan masyarakat setempat.

Selama magang, kami mendapat banyak dukungan dari para asisten dan masyarakat setempat. Asisten kami yang terdiri dari Kang Indra, Kang Isra, Aziz, Apud, Omeng, dan Alan, selalu siap membantu dan membimbing kami dalam setiap kegiatan. Kang Nuy, sebagai koordinator, memastikan semua kegiatan berjalan lancar, sementara Umi Amot, sebagai chef, selalu menyediakan makanan lezat yang menjadi penyemangat kami setelah lelah beraktivitas.

Kami juga banyak dibantu oleh Hamdan dan Aldi, masyarakat setempat yang sering menemani dan membantu kami. Kebersamaan kami dengan para asisten dan masyarakat tidak hanya terbatas pada pekerjaan, tetapi juga dalam aktivitas santai. Setiap malam, kami sering berbincang, berbagi cerita, dan bermain kartu remi. Ketika ada waktu senggang, kami juga bermain voli bersama. Aktivitas-aktivitas ini membuat kami merasa diterima dengan baik dan menjadi bagian dari komunitas setempat.

Yayasan KIARA dikelola dengan sangat baik oleh Ibu Ayu sebagai direktur yayasan, yang selalu memberikan arahan dan dukungan dalam setiap kegiatan kami. Selain itu, Kak Jasmin, Kak Amin, dan Kak Zia sebagai pengurus yayasan, juga selalu hadir untuk memastikan program-program konservasi berjalan sesuai rencana.

Pertama-tama, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ayu. Terima kasih atas bimbingannya dan kesempatan yang diberikan untuk kami belajar serta terlibat langsung dalam kegiatan konservasi di KIARA. Kepemimpinan dan arahan Ibu sangat berarti bagi kami selama menjalani magang ini. Untuk Kang Indra, Kang Isra, Aziz, Apud, Omeng, dan Alan, kalian semua bukan hanya asisten yang siap sedia membantu kami setiap hari, tapi juga teman yang selalu bikin suasana jadi seru dan nggak ngebosenin. Tanpa kalian, rasanya kegiatan magang kami nggak akan selancar dan semenyenangkan ini. Kang Nuy, terima kasih banyak sudah jadi koordinator yang nggak cuma ngurusin semua detail dan memastikan semuanya berjalan lancar, tapi juga selalu punya waktu buat dengerin keluh kesah kami dan kasih semangat. Umi Amot, terima kasih untuk masakan-masakan lezat yang selalu bikin kami kangen pulang ke rumah. Makanan Umi adalah penyemangat setiap kali kami lelah habis berkegiatan seharian di lapangan. Hamdan dan Aldi, kalian berdua seperti sahabat baru yang selalu siap membantu kapanpun dibutuhkan. Dari bantuin di lapangan sampai sekadar ngobrol santai, kalian bikin kami merasa benar-benar diterima di Desa Citalahab. Untuk Kak Jasmin, Kak Amin, dan Kak Zia, terima kasih banyak atas dukungannya selama kami magang. Kalian selalu ada untuk memastikan kami baik-baik saja dan semua kegiatan berjalan dengan baik. Terakhir, aku mau bilang, terima kasih banyak buat semuanya. Magang ini jadi pengalaman yang nggak cuma memperkaya ilmu, tapi juga memperluas lingkaran pertemanan kami. Kami merasa beruntung banget bisa kenal kalian semua. Semoga di lain waktu kita bisa ketemu lagi dalam kesempatan yang berbeda, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *